Abstract:
Program imunisasi merupakan upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada batita dan balita. Vaksin diberikan kepada batita dan balita yang sehat untuk merangsang kekebalan tubuh dalam mencegah infeksi penyakit tertentu. Pemberian parasetamol pasca imunisasi tanpa informasi yang benar dari petugas kesehatan bidan, merupakan kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan bidan terhadap penurunan efek vaksin karena pemberian parasetamol. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrosfektif non-analitik yang diperoleh dari data rekam medis pasien selama 5 tahun. Sampel yang digunakan sebanyak 49 pasien dari jumlah populasi 133 pasien di dua tempat praktik bidan. Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara kepada pasien dan bidan di dapatkan hasil pengukuran tingkat pengetahuan orang tua terkait penurunan vaksin oleh parasetamol pasca imunisasi DPT adalah 16,3% (pengetahuan tinggi); 20,4% (pengetahuan sedang); dan 63,3% (pengetahuan rendah) serta analisa terhadap sikap orang tua terkait pemberian parasetamol pasca imunisasi DPT adalah 44,9% (sikap positif) dan 55,1% (sikap negatif). Pemberian parasetamol pasca imunisasi dapat menurunkan efektivitas vaksin yang di perkuat dari data rekam medis dengan ditemukannya gejala penyakit difteri dan pertussis pada beberapa pasien batita dan balita.