Abstract:
Buah kedondong bagi masyarakat dapat dijadikan beberapa khasiat yaitu seperti mencegah penyakit jantung, sebagai obat batuk, mengontrol kadar kolesterol, sehingga kadar kolesterol dapat lebih seimbang, serta sebagai anti oksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek anti platelet dan untuk mengetahui dosis dari ekstrak etanol buah kedondong (Spondias dulcis Forst). Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit sebagai sampel obyek perlakuan. Perlakuan tersebut dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Penentuan waktu perdarahan dilakukan pada mencit kelompok uji pada hari ke 0, hari ke 7, hari ke 14 dan hari ke 21. Ekor dilukai dengan menggunakan pisau bedah pada jarak 2 cm dari pangkal ekor dengan kedalaman tidak lebih dari 2 mm. Waktu mulainya keluar darah sampai tidak terdeteksi lagi pada kertas saring digunakan sebagai waktu perdarahan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired sampel t tes dan Anova. Metode analisis data Paired sampel t tes digunakan untuk membandingkan dua sampel yang berpasangan. Berdasarkan hasil penentuan waktu perdarahan pada hari ke-0, hari ke-7, hari ke 14, hari ke 21. menunjukkan bahwa nilai rata- rata waktu alir darah 7 hari dan 14 hari terjadi penurunan berbeda bermakna terhadap waktu alir awal (p < 0,05).Pada dosis 1,375 g/kg bb , 2,75 g/kg bb , dan 5,5 g/kg bb Ekstrak Buah Kedondong (Spondias dulcis Forst) memiliki efektivitas sebagai antiplatelet sedangkan dosis yang paling baik adalah dosis 5,5 g/kg bb terhadap hewan mencit putih jantan (Mus Musculus L.) model hipertensi. Ekstrak Buah Kedondong memiliki efek yang sejalan dengan aspirin. Hasil identifikasi yang didapatkan bahwa Buah Kedondong memiliki senyawa metabolit sekunder, salah satu senyawa yang memiliki efek antiplatelet adalah golongan flavonoid.