Abstract:
Daun jarum tujuh bilah (Pereskia bleo (Kunth) D.C) merupakan salah satu tanaman yang berbentuk elips hingga lonjong, yang banyak ditemukan di Indonesia. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya mengembangkan tanaman daun jarum tujuh bilah ini ke dalam tanaman obat yang mempunyai banyak khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit di antaranya untuk pengobatan rematik, radang, sakit lambung, maag, diabetes, hipertensi dan untuk merevitalisasi tubuh serta sebagai obat alami untuk penyakit yang berhubungan dengan kanker. Daun jarum tujuh bilah mengandung senyawa alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, steroid, dan fenol. Antioksidan dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas atau Reactive Oxygen Species (ROS). Aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun jarum tujuh bilah dapat ditentukan menggunakan senyawa 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak dan fraksi daun jarum tujuh bilah dengan menggunakan metode DPPH. Hasil skrining yang didapatkan dari simplisia, ekstrak dan fraksi positif mengandung alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, fenol, steroid, dan terpenoid, kecuali fraksi n-heksan negatif terhadap tanin. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%, fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut aquades, n-heksan, dan etil asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indeks Aktivitas Antioksidan (IAA) untuk semua fraksi termasuk kategori antioksidan lemah karena <0,5, (IAA) untuk ekstrak termasuk kategori antioksidan sedang karena > 0,5.