Abstract:
Daun tin (Ficus carica L.) merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Moraceae yang tumbuh di daerah tropis maupun subtropis. Daun tin mengandung zat aktif tanin, flavonoid, dan terpenoid yang diketahui berkhasiat sebagai antibakteri. Ekstrak daun tin diformulasikan dalam bentuk sediaan salep agar mudah dalam penggunaannya, praktis, mampu menjaga kelembaban kulit, serta kemampuannya untuk memberikan efek topikal atau sistemik yang diinginkan melalui pengiriman obat ke dalam kulit. Kualitas fisik dari sediaan salep sangat tergantung pada pilihan basis yang tepat, karena basis berperan sebagai pembawa dan pelindung pada sediaan salep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan ekstrak daun tin dalam bentuk sediaan salep serta mengetahui pengaruh tipe basis hidrokarbon dan larut air terhadap stabilitas fisiknya. Ekstraksi daun tin menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan nilai rendemen yaitu sebesar 14,4%. Uji stabilitas dilakukan dengan mengamati sifat fisik sediaan, termasuk uji organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH, dan uji iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan salep ekstrak daun tin pada basis hidrokarbon memenuhi persyaratan sediaan topikal yang baik karena berbentuk semisolid, homogen, nilai pH 5, rentang daya sebar 5,5-5,5 cm, daya lekat 6,2-9 detik, dan tidak mengiritasi kulit. Dapat disimpulkan bahwa formulasi sediaan salep ekstrak daun tin basis hidrokarbon lebih memenuhi persyaratan dibandingkan basis larut air.