Abstract:
ABSTRAK Inflamasi adalah respon perlindungan lokal yang disebabkan oleh kerusakan jaringan, trauma fisik, bahan kimia berbahaya atau agen mikroba. Inflamasi menghancurkan, mengurangi, atau melokalisasi baik zat beracun maupun jaringan yang rusak. Tanaman kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa golongan flavonoid dan terpenoid yang memiliki sifat antiradang, dapat meredakan nyeri, membantu penyembuhan luka dan antiseptik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas, profil ADME dan mengetahui afinitas serta interaksi dari senyawa flavonoid dan terpenoid Muntingia calabura L. sebagai kandidat obat anti inflamasi yang kemudian dilakukan penapisan virtual menggunakan metode molecular docking antara senyawa uji dengan reseptor cyclooxigenase – 2 (COX – 2). Hasil docking menunjukkan seluruh ligan uji Muntingia calabura L. diprediksi memiliki aktifitas sebagai anti inflamasi dengan toksisitas yang aman dan profil ADMET yang cukup baik dan memiliki afinitas lebih rendah dibandingkan senyawa pembanding celecoxib dan native ligan 1-[(trans-4-aminocyclohexyl) methyl ] – N – butyl - 3- (4-fluorophenyl)-1H-pyrazolo[3,4-d]pyrimidin-6-amine. Afinitas paling baik dihasilkan oleh senyawa 5-hydroxy-3,7,8-trimethoxyflavone dengan nilai validasi (RMSD) cukup baik 1,941 Å, pose terbaik energi ikatan (ΔG) -7,29 kcal/mol dan nilai konstanta inhibisi 4,54 µm. Selain itu senyawa ini memiliki ikatan hidrogen pada residu asam amino PRO672, MET674, LEU593 dan kemiripan irisan ikatan dengan native ligan dengan residu asam amino MET730, MET674, LEU671, ALA617, VAL601, LEU593. Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika senyawa ligan uji 5-hydroxy-3,7,8-trimethoxyflavone diprediksi dapat menjadi kandidat senyawa obat baru untuk terapi pengobatan penyakit anti inflamasi.