Abstract:
Diplomasi lingkungan Indonesia melalui ASEAN conference on combating plastic pollution (ACCPP) tahun 2023 lebih dari 50 pembicara dan delegasi dari negara anggota ASEAN sebagai bentuk Peningkatan Sinergi dan tindakan kolaboratif untuk memerangi polusi plastik termasuk lingkungan laut merupakan inisiatif regional untuk mengatasi salah satu masalah lingkungan paling mendesak di Asia Tenggara merupakan upaya strategis dalam menangani masalah sampah plastik di kawasan Asia Tenggara. Tujuannya menggambarkan bagaimana Indonesia melakukan diplomasi lingkungan untuk menangani sampah plastik melalui ASEAN Conference On Combating Plastic Polution (ACCPP). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian kualitatif. Kajian ini menggunakan pendekatan teori Diplomasi lingkungan, Evironmentalisme dan Diplomasi publik . Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, observasi dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan uji validasi data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber artinya membandingkan dan mengecek kembali data yang telah diperoleh. Sehingga hasil konferensi yang berlangsung di Jakarta ini menjadi wadah bagi negara-negara anggota ASEAN untuk bertukar informasi, berbagi praktik terbaik, serta merumuskan kebijakan kolektif dalam mengurangi polusi plastik. Indonesia, sebagai tuan rumah, menekankan pentingnya kolaborasi regional dan mengusulkan inisiatif-inisiatif konkret seperti peningkatan kapasitas pengelolaan sampah, pengembangan teknologi ramah lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat dalam daur ulang. Melalui diplomasi aktif ini, Indonesia berhasil menggalang komitmen bersama untuk memperkuat regulasi terkait plastik sekali pakai dan mendukung pembangunan ekonomi sirkular di ASEAN.