Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengenai analisis pelayanan publik trans metro Bandung di Dinas Perhubungan Kota Bandung (studi kasus koridor 2 Cicaheum-Cibeureum). Fokus penelitian ini adalah menganalisis penghambat pelayanan publik Trans Metro Bandung (TMB) di Dinas Perhubungan Kota Bandung (studi kasus koridor 2 Cicaheum-Cibeureum) dan upaya menanggulanginya. Latar belakang penelitian ini karena pelayanan publik Trans Metro Bandung (TMB) di Dinas Perhubungan Kota Bandung (studi kasus koridor 2 Cicaheum-Cibeureum) masih belum optimal. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pelayanan publik Trans Metro Bandung (TMB) di Dinas Perhubungan Kota Bandung (studi kasus koridor 2 Cicaheum-Cibeureum). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitin ini yaitu menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data menggunakan metode reduksi data, penyajian data, sedangkan uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif, analisis data terakhir adalah menarik simpulan atau verifikasi. informan penelitian dalam penelitian ini adalah 1 orang Analis Trans Metro Bandung dan Bandros sebagai informan kunci, 1 orang Driver Trans Metro Bandung dan 1 orang Kondektur Trans Metro Bandung sebagai informan utama. Kemudian, 3 orang masyarakat pengguna Trans Metro Bandung sebagai informan pendukung. Penentuan informan berdasrkan teknik Snowball Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor penghambat pelayanan publik Trans Metro Bandung (studi kasus koridor 2 Cicaheum- Cibeureum) adalah penampilan petugas masih ada yang belum disiplin, banyak halte yang tidak layak pakai, sikap adil petugas belum merata terhadap penumpang dan jaminan ketepatan waktu yang belum efektif, sehingga upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hambatan tersebut adalah dengan harus ada pengawas untuk mengawasi petugas yang tidak disiplin dan tidak adil, mengadakan kegiatan BETER (Beberesih Shelter) dan mengadakan aplikasi BEMO supaya pengguna Trans Metro Bandung mengehatui waktu operasional Trans Metro Bandung khusunya pada koridor 2 Cicaheum-Cibeureum.