Abstract:
Dalam hal ini, masih terdapat permasalahan yang berkaitan dengan manajemen strategi program penanggulangan gelandangan dan pengemis dimana kurangnya konsistensi antara program dengan tingkat gelandangan dan pengemis dijalanan, kurangnya optimalisasi penyesuaian program keterampilan dengan minat dan bakat, kurang optimalnya pelayanan program bimbingan sosial dalam memberikan peluang untuk menyelesaikan masalah gelandangan dan pengemis, dan belum optimalnya fungsi bangunan Pusat Kesejahteraan Sosial bagi gelandangan dan pengemis. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana metode tersebut guna mendeskripsikan suatu peristiwa, kejadian, dan tempat terjadinya peristiwa tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kepustakaan untuk mendapatkan data primer maupun sekunder yang dibutuhkan, studi lapangan berupa observasi, wawancara dengan informan dan dokumentasi guna menjawab rumusan masalah yang diajukan. Adapun penentuan informan berdasarkan kebutuhan yaitu berjumlah 10 orang. Hasil Penelitian yang didapatkan melalui 4 dimensi menurut Rumelt yang dikutip oleh Isniati dan Fajriansyah yaitu Munculnya fenomena jenis gelandangan dan pengemis baru, berikut dengan alasan yang berbeda menimbulkan masalah konsistensi dalam penanggulangan Gepeng, pelatihan keterampilan yang diberikan memang sudah cukup baik namun kurangnya penyesuaian pelatihan dengan minat dan bakat, pelaksanaan program bimbingan sosial yang diberikan sudah cukup baik, namun karena rendahnya tingkat kesadaran atau mental gepeng terhadap bimbingan sosial terkesan monoton, dan fasilitas dan bangunan Puskesos yang masih minim dengan jumlah gelandangan dan pengemis yang cukup banyak.