Abstract:
Pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius (Mill.) I.M.Johnst). adalah tumbuhan semak parenial asli Meksiko. Tanaman ini termasuk ke dalam keluarga Euphorbiaceae yang secara tradisional dikenal sebagai Chaya dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Kandungan nutrisi dari tanaman ini, mengungkapkan keberadaan protein, serat, dan kandungan rendah lemak, juga memiliki kadar tinggi saponin, tanin, alkaloid, dan flavonoid sehingga dapat berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak dan fraksi dari daun tanaman pepaya Jepang terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96% kemudian difraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan air. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Diameter daya hambat diukur berdasarkan zona bening yang terbentuk disekitar cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi daun pepaya Jepang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Esherichia coli ATCC 25922. Diameter zona hambat rata-rata pada ekstrak sebesar 14,9 mm, pada fraksi N-heksan diameter zona hambat rata- rata sebesar 15,4 mm, pada fraksi etil asetat diameter zona hambat rata-rata sebesar 18,8 mm dan pada fraksi air diameter zona hambat rata-rata sebesar 17,5mm. Hasil ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki rata-rata zona hambat yang paling tinggi. Namun hasil ini tidak lebih baik dibandingkan metronidazol dengan zona hambat rata-rata sebesar 31,7 mm. Hasil uji ANOVA didapatkan hasil dimana nilai probabilitas (p) 0,000 atau nilai P < 0,05 sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian ekstrak dan fraksi daun pepaya Jepang (Cnidoscolus aconitifolius (Mill.) I.M.Johnst). terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922.