Abstract:
Kedelai sebagai tanaman holtikultura yang banyak ditemukan di Jawa Barat, kaya akan manfaat bagi tubuh. Kedelai biasanya diolah menjadi produk seperti susu kedelai dan tempe. Tempe merupakan produk fermentasi yang diketahui mengandung probiotik di dalamnya. Selain itu, tempe juga dapat diolah lebih lanjut menjadi produk lain, salah satunya ialah susu. Namun, produk susu nabati, termasuk susu kedelai dan susu tempe, memerlukan penstabil seperti CMC agar partikel padatan terdispersi merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerimaan panelis terhadap susu kedelai dan susu tempe dengan penambahan penstabil CMC, serta meneliti kandungan probiotik pada sampel terbaik. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor yaitu perbandingan susu tempe dan susu kedelai; serta konsentrasi penambahan CMC yang masing-masing terdiri dari 4 taraf. Hasil pengujian organoleptik menunjukkan bahwa susu kedelai dan susu tempe yang paling disukai adalah perlakuan A4 dengan 100% susu tempe dan penambahan CMC 1%, perlakuan B3 dengan 75% susu tempe dan 25% susu kedelai serta penambahan CMC 1%, perlakuan C4 dengan 25% susu tempe dan 75% susu kedelai serta penambahan CMC 1%, perlakuan D4 dengan 100% susu kedelai dan penambahan CMC 1%. Hasil analisis mikrobiologi menunjukkan total koloni bakteri paling banyak terdapat pada perlakuan A4 yaitu 47,2×103 CFU/ml.