Abstract:
Sarapan sereal adalah produk dengan tekstur cenderung rapuh. sereal sebagian besar
terbuat dari biji-bijian yang memiliki kandungan tinggi karbohidrat. Dengan menambahkan
serat tinggi bubuk untuk produk sereal, sereal akan membantu untuk pencernaan perut.
Karya ini dilaporkan penggunaan tepung pod kakao sebagai serat yang tinggi untuk produksi
sereal sebagai bahan tambahan untuk memperoleh karakteristik adonan yang baik untuk
sereal produk.
Uji proksimat tepung pod kakao menunjukkan kadar serat 23.53% dan 25.01% pati.
Komposisi tepung terigu 48%, 15% tepung pod kakao, 2% lesitin, susu 5% dan 30% air
adalah komposisi terbaik untuk pembuatan adonan sereal instan sesuai dengan uji tekstur
analyzer dan uji organoleptik. Pengujian menunjukkan bahwa nilai proksimat karbohidrat
atau pati dari adonan setinggi 43,63%, sedangkan kadar protein 5.17% dan kadar air
38,06%. Komposisi tepung terigu 48%, 15% tepung pod kakao, 2% lesitin, susu 5% dan 30%
air. Komposisi terbaik untuk pembuatan instan sereal menurut uji dengan menggunakan
pengujian tekstur dan organoleptik. Hasil pengujian proksimat menunjukkan bahwa kadar
karbohidrat atau pati dari adonan setinggi 70,88%, sedangkan kadar protein adonan sereal
adalah 7.80% dan kadar air adonan 4,53%.
Description:
Karakterisasi reologi dari adonan
tepung daging kakao dengan bahan tambahan
lainnya berpengaruh terhadap kualitas sereal.
Dimana penambahan bahan tambahan dapat
meningkatkan sifat reologi dari adonan dan
produk sereal.
Pembuatan tepung pod kakao dari
buah cokelat merupakan pemanfaatan dari
daging buah cokelat dan dapat memberikan
nilai tambah terhadap daging buah cokelat,
dimana saat ini daging buah cokelat tersebut
tidak dimanfaatkan. Dari hasil pengujian
proksimat tepung pod kakao didapatkan
kandungan serat kasar 23,53% dan pati
25,01%.
Bahan pembuatan sereal instan ini
adalah tepung terigu, tepung pod kakao,
lesitin, susu dan air. Hasil pengujian terhadap
adonan sereal instan tepung pod kakao adalah
sampel no 12, dengan komposisi tepung
terigu 48%, tepung pod kakao 15%, lesitin
2%, susu 5%, dan air 30%. Sampel tersebut
menunjukan nilai tekanan 20,1 g dan
mempunyai bentuk grafik yang lebih landai.
Pengujian dengan menggunakan metode
organoleptik menunjukan bahwa sampel no
12, dengan komposisi tepung terigu 48%,
tepung pod kakao 15%, lesitin 2%, susu 5%,
dan air 30% masih dianggap disukai
dikarenakan hasil rata-rata dari sampel
tersebut adalah 2,03 dan mempunyai nilai
rata-rata tekstur 1,80. Hasil pengujian nilai
proksimat dari sampel no 12, dengan
komposisi tepung terigu 48%, tepung pod
kakao 15%, lesitin 2%, susu 5%, dan air 30%
didapatkan bahwa kadar karbohidrat atau
pati dari adonan tersebut sangat tinggi yaitu
43,63%, sedangkan kadar protein dari adonan
sereal tersebut adalah 5,17% dan kadar air
dari adonan tersebut adalah 38,06%.
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Panjang
Waktu
panjang adonan
diameter adonan
0.00
10.00
20.00
30.00
0 100 200
Panjang
Waktu
PANJANG
ADONAN
DIAMETER
ADONAN
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. XX, No.X, 2014
9
Hasil pengujian terhadap sereal instan
tepung pod kakao adalah sampel no 12,
dengan komposisi tepung terigu 48%, tepung
pod kakao 15%, lesitin 2%, susu 5%, dan air
30%. Sampel tersebut menunjukan nilai
tekanan yang cukup rendah yaitu 7,5 g dan
mempunyai kelandaian yang curam.
Pengujian dengan menggunakan metode
organoleptik menunjukan bahwa sampel no
12, dengan komposisi tepung terigu 48%,
tepung pod kakao 15%, lesitin 2%, susu 5%,
dan air 30% disukai dikarenakan hasil rata-rata dari sampel tersebut adalah 2,08 dan
mempunyai nilai rata-rata tekstur 1,80. Hasil
pengujian nilai proksimat dari produk sereal
instan sampel no 12, dengan komposisi
tepung terigu 48%, tepung pod kakao 15%,
lesitin 2%, susu 5%, dan air 30% didapatkan
bahwa kadar karbohidrat atau pati dari
adonan tersebut sangat tinggi yaitu 70,88%,
sedangkan kadar protein dari adonan sereal
tersebut adalah 7,80% dan kadar air dari
adonan tersebut adalah 4,53%.
Dengan menggunakan uji elongitas
adonan sereal instan pod kakao didapatkan
bahwa waktu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan panjang dan diameter maksimal
dari panjang awal adonan adalah 10 cm dan
diameter awal adonan adalah 3,5 cm dengan
berat awal adonan 50 g adalah 163 detik.
Penambahan bandul dengan berat 10 g akan
mempercepat waktu perubahan panjang dan
diameter adonan menunjukan bahwa waktu
untuk mendapatkan panjang dan diameter
yang maksimal dari adonan adalah 22 detik
dengan diameter awal adonan adalah 3 cm
dan panjang awal dari adonan 7,5 cm. Berat
awal adonan adalah 50 g.