Abstract:
Yoghurt lidah buaya merupakan produk yang diperoleh dari fermentasi susu dan lidah buaya dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus dan atau bakteri asam laktat lain yang sesuai, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh penambahan dari sukrosa dan starter terhadap karakteristik yoghurt lidah buaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu : starter (2%, 4%, 6%) dan sukrosa (1%, 3%, 5%) dan 2 kali ulangan. Parameter yang dianalisa adalah kadar air, kadar vitamin C, kadar protein, viskositas, pH, total bakteri dan uji organoleptik (aroma, warna, rasa dan kekentalan). Metode yang digunakan adalah sidik ragam atau analisis variansi (ANAVA) pola faktorial 3x3 dengan tiga kali ulangan dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang dilanjutkan dengan uji Duncan jika perlakuan memberikan pengaruh nyata. Kadar asam tertinggi didapat dari kode sampel A2B3 dengan nilai kadar asam 1.032%, dimana sampel tersebut ialah yoghurt lidah buaya dengan konsentrasi starter 4% dan sukrosa 5%. sampel dengan nilai angka pH tertinggi yang hampir mendekati nilai pH yoghurt pada umumnya, yaitu sampel A2B3 dengan nilai angka pH 4,4, dimana A2B3 ialah yoghurt lidah buaya dengan penambahan starter 4% dan sukrosa 5%. Uji organoleptik mutu hedonik yoghurt lidah buaya menunjukan tidak berbeda nyata terhadap tingkat kesukaan panelis dari kategori aroma, rasa dan kekentalan, akan tetapi berbeda nyata dari kategori warna. Sampel terbaik didapat oleh sampel dengan kode sempel A2B3 yaitu yoghurt lidah buaya dengan kadar starter 4% dan sukrosa 5%. Dengan kadar asam laktat tertinggi 1,032% dan kadar pH 4,4. Serta parameter warna, aroma, rasa dan kekentalan yang paling banyak disukai